Kamis, 18 Juli 2024

Safety Model Canvas, merancang dan mengelola strategi keselamatan dalam sebuah organisasi.

 Apa itu Safety Model Canvas ?


Safety Model Canvas adalah alat yang digunakan untuk merancang dan mengelola strategi keselamatan dalam sebuah organisasi. Ini adalah adaptasi dari Business Model Canvas yang terkenal, tetapi difokuskan pada aspek keselamatan. Safety Model Canvas membantu organisasi untuk secara visual mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko keselamatan dan memastikan bahwa praktik keselamatan diintegrasikan ke dalam operasi sehari-hari.

Komponen Safety Model Canvas

Safety Model Canvas terdiri dari beberapa blok yang masing-masing mewakili elemen penting dari strategi keselamatan:

  1. Context (Konteks)

    • Mengidentifikasi kondisi dan lingkungan di mana organisasi beroperasi, termasuk hukum dan peraturan yang relevan.
    • Contoh: Pabrik kaca beroperasi dalam lingkungan industri berat dengan peraturan ketat tentang keselamatan kerja dan kesehatan.
  2. Hazards (Bahaya)

    • Mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja.
    • Contoh: Bahaya dari pecahan kaca, bahan kimia berbahaya, dan mesin berat.
  3. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

    • Menilai tingkat risiko yang terkait dengan setiap bahaya yang diidentifikasi.
    • Contoh: Penilaian risiko luka akibat pecahan kaca yang bisa menyebabkan cedera serius pada karyawan.
  4. Controls (Kontrol)

    • Mengidentifikasi kontrol yang ada atau yang perlu diterapkan untuk mengurangi risiko.
    • Contoh: Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan anti-potong dan kacamata pelindung.
  5. Safety Objectives (Tujuan Keselamatan)

    • Menetapkan tujuan keselamatan yang ingin dicapai oleh organisasi.
    • Contoh: Mengurangi tingkat kecelakaan kerja sebesar 20% dalam setahun.
  6. Resources (Sumber Daya)

    • Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan keselamatan.
    • Contoh: Anggaran untuk pelatihan keselamatan, pembelian APD, dan penyediaan peralatan keselamatan.
  7. Training and Competence (Pelatihan dan Kompetensi)

    • Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk memastikan karyawan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk bekerja dengan aman.
    • Contoh: Program pelatihan rutin tentang prosedur keselamatan dan penggunaan APD.
  8. Monitoring and Review (Pemantauan dan Tinjauan)

    • Mengidentifikasi metode untuk memantau dan meninjau efektivitas program keselamatan.
    • Contoh: Melakukan audit keselamatan bulanan dan meninjau insiden kecelakaan kerja.
  9. Emergency Preparedness (Kesiapsiagaan Darurat)

    • Mengidentifikasi prosedur dan rencana untuk menangani keadaan darurat.
    • Contoh: Rencana evakuasi untuk kebakaran dan pelatihan tanggap darurat untuk semua karyawan.

Contoh Penerapan Safety Model Canvas di Pabrik Kaca


1. Context (Konteks)

  • Deskripsi: Pabrik kaca dengan lingkungan kerja yang berisiko tinggi, termasuk peraturan keselamatan kerja yang ketat.
  • Contoh: Pabrik kaca beroperasi di bawah peraturan OSHA (Occupational Safety and Health Administration) di Amerika Serikat.

2. Hazards (Bahaya)

  • Deskripsi: Identifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja.
  • Contoh: Pecahan kaca, bahan kimia berbahaya, mesin berat, suhu tinggi dalam proses produksi kaca.

3. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

  • Deskripsi: Menilai risiko yang terkait dengan setiap bahaya.
  • Contoh: Tingkat risiko luka akibat pecahan kaca dinilai tinggi karena frekuensi dan dampaknya yang serius.

4. Controls (Kontrol)

  • Deskripsi: Identifikasi kontrol yang diterapkan untuk mengurangi risiko.
  • Contoh: Penggunaan APD, prosedur penanganan bahan kimia, pengamanan mesin, dan pelatihan keselamatan.

5. Safety Objectives (Tujuan Keselamatan)

  • Deskripsi: Tujuan keselamatan yang ingin dicapai.
  • Contoh: Mengurangi insiden kecelakaan kerja sebesar 20% dalam 12 bulan.

6. Resources (Sumber Daya)

  • Deskripsi: Sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan keselamatan.
  • Contoh: Anggaran untuk pembelian APD, biaya pelatihan, tenaga ahli keselamatan.

7. Training and Competence (Pelatihan dan Kompetensi)

  • Deskripsi: Kebutuhan pelatihan untuk memastikan kompetensi keselamatan.
  • Contoh: Pelatihan rutin tentang penggunaan APD, prosedur darurat, dan penanganan bahan kimia.

8. Monitoring and Review (Pemantauan dan Tinjauan)

  • Deskripsi: Metode untuk memantau dan meninjau efektivitas program keselamatan.
  • Contoh: Audit keselamatan bulanan, laporan insiden, dan analisis data kecelakaan.

9. Emergency Preparedness (Kesiapsiagaan Darurat)

  • Deskripsi: Prosedur dan rencana untuk keadaan darurat.
  • Contoh: Rencana evakuasi untuk kebakaran, latihan evakuasi, dan tim tanggap darurat internal.

Dengan menggunakan Safety Model Canvas, pabrik kaca dapat mengembangkan strategi keselamatan yang komprehensif dan memastikan bahwa semua aspek keselamatan dikelola dengan baik. Ini membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan dan cedera.

Bismillah,

Semoga bermanfaat

Jika artikel ini bermanfaat untuk anda, mohon comment dan Share nya, Terima kasih

Salam Yono W


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu Manajemen Laboratorium dgn ISO 17025: 2017

 Apa itu Manajemen Laboratorium dgn ISO 17025: 2017 ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang menetapkan p ersyaratan umum untuk ...