Sabtu, 20 Juli 2024

Apa itu Manajemen Persediaan (Inventory Management) dan Bagaimana penerapannya ?

 Apa itu Manajemen Persediaan dan Bagaimana menerapkannya ?

Manajemen Persediaan (Inventory Management) adalah proses pengelolaan barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien dan efektif. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa persediaan cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi dan penjualan, sambil meminimalkan biaya penyimpanan dan risiko kelebihan atau kekurangan persediaan.

Komponen Manajemen Persediaan

  1. Persediaan Bahan Baku: Barang atau bahan yang digunakan dalam proses produksi.
  2. Persediaan Barang Dalam Proses: Produk yang sedang diproses tetapi belum selesai.
  3. Persediaan Barang Jadi: Produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual.
  4. Persediaan Cadangan: Persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau gangguan pasokan.

Strategi dan Metode Manajemen Persediaan

  1. Just-In-Time (JIT)

    • Penerapan: Memesan bahan baku hanya saat diperlukan untuk produksi, sehingga mengurangi biaya penyimpanan.
    • Keuntungan: Mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan dan meningkatkan efisiensi.
    • Tantangan: Membutuhkan koordinasi yang baik dengan pemasok untuk menghindari kekurangan bahan.
  2. Economic Order Quantity (EOQ)

    • Penerapan: Menghitung jumlah pesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan, termasuk biaya pemesanan dan penyimpanan.
    • Keuntungan: Mengoptimalkan jumlah pesanan untuk mengurangi biaya.
    • Tantangan: Membutuhkan perhitungan yang tepat dan data yang akurat.
  3. Safety Stock

    • Penerapan: Menyimpan cadangan persediaan tambahan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan atau gangguan pasokan.
    • Keuntungan: Mengurangi risiko kehabisan stok.
    • Tantangan: Dapat meningkatkan biaya penyimpanan.
  4. ABC Analysis

    • Penerapan: Mengklasifikasikan persediaan ke dalam tiga kategori (A, B, dan C) berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaan. Kategori A adalah barang bernilai tinggi dengan penggunaan tinggi, sedangkan kategori C adalah barang bernilai rendah dengan penggunaan rendah.
    • Keuntungan: Memungkinkan fokus pada barang yang paling penting.
    • Tantangan: Memerlukan pemantauan dan analisis yang teratur.
  5. Vendor-Managed Inventory (VMI)

    • Penerapan: Memungkinkan pemasok untuk mengelola persediaan pelanggan berdasarkan data penjualan dan persediaan yang diberikan oleh pelanggan.
    • Keuntungan: Mengurangi tanggung jawab manajemen persediaan pada pelanggan.
    • Tantangan: Memerlukan hubungan yang kuat dengan pemasok dan berbagi data yang akurat.

Penerapan Manajemen Persediaan di Pabrik

1. Pabrik Otomotif

  1. Just-In-Time (JIT)

    • Penerapan: Pabrik otomotif sering menggunakan JIT untuk mengurangi biaya penyimpanan suku cadang dan komponen. Mereka bekerja sama erat dengan pemasok untuk memastikan pengiriman tepat waktu sesuai jadwal produksi.
  2. Safety Stock

    • Penerapan: Menyimpan persediaan cadangan untuk komponen kritis yang mungkin memiliki waktu lead yang lama atau risiko gangguan pasokan yang tinggi. Misalnya, chip semikonduktor untuk sistem elektronik mobil.

2. Pabrik Elektronik

  1. Economic Order Quantity (EOQ)

    • Penerapan: Menggunakan EOQ untuk menentukan jumlah optimal pesanan komponen seperti resistor, kapasitor, dan IC untuk produksi elektronik. Ini membantu mengurangi biaya pemesanan berulang dan biaya penyimpanan.
  2. ABC Analysis

    • Penerapan: Mengkategorikan komponen elektronik berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaan. Komponen bernilai tinggi seperti prosesor dan modul memori ditempatkan dalam kategori A, sedangkan komponen bernilai rendah seperti kabel dan konektor dalam kategori C.

3. Pabrik Makanan dan Minuman

  1. Safety Stock

    • Penerapan: Menyimpan cadangan bahan baku seperti gula, tepung, dan bahan pengawet untuk memastikan kelancaran produksi selama lonjakan permintaan atau gangguan pasokan.
  2. Vendor-Managed Inventory (VMI)

    • Penerapan: Bekerja sama dengan pemasok bahan baku untuk mengelola persediaan di gudang pabrik. Pemasok mengawasi tingkat persediaan dan secara otomatis mengisi ulang sesuai kebutuhan.

Contoh Detail Penerapan di Pabrik Otomotif

Situasi: Sebuah pabrik otomotif memproduksi berbagai jenis mobil dan perlu mengelola persediaan suku cadang dan komponen untuk memastikan kelancaran produksi tanpa kelebihan stok.

  1. Analisis Permintaan

    • Menggunakan data historis dan prediksi permintaan untuk menentukan jumlah suku cadang yang dibutuhkan untuk setiap model mobil.
  2. Just-In-Time (JIT)

    • Bekerja sama dengan pemasok untuk mengatur pengiriman suku cadang sesuai jadwal produksi. Misalnya, bumper dan panel bodi dikirim setiap hari sesuai kebutuhan produksi harian.
  3. Economic Order Quantity (EOQ)

    • Menghitung EOQ untuk suku cadang umum seperti baut, mur, dan gasket untuk mengoptimalkan jumlah pesanan dan mengurangi biaya penyimpanan.
  4. Safety Stock

    • Menyimpan cadangan suku cadang penting seperti mesin dan transmisi yang memiliki waktu lead yang panjang atau risiko gangguan pasokan yang tinggi.
  5. ABC Analysis

    • Mengklasifikasikan suku cadang berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaan. Suku cadang bernilai tinggi seperti mesin dan transmisi ditempatkan dalam kategori A, sedangkan suku cadang bernilai rendah seperti filter udara dan oli dalam kategori C.
  6. Sistem Pemantauan dan Kontrol

    • Menggunakan sistem manajemen persediaan berbasis komputer untuk memantau tingkat persediaan secara real-time, mengelola pemesanan, dan mengidentifikasi kebutuhan pengisian ulang.

Kesimpulan

Manajemen persediaan yang efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran operasi pabrik, mengurangi biaya, dan memastikan produk berkualitas tinggi tersedia tepat waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan mengadopsi strategi dan metode yang tepat seperti JIT, EOQ, safety stock, ABC analysis, dan VMI, pabrik dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan mereka dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar.

Bismillah, Semoga Bermanfaat,

Jika artikel ini bermanfaat untuk anda, mohon comment dan Share nya, Terima kasih

Salam

Yono W

Referensi :

https://www.investopedia.com/terms/i/inventory-management.asp
https://www.ibm.com/topics/inventory-management

https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/just-in-time-inventory.shtml
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-menghitung-persediaan-melalui-economic-order-quantity/
https://abcsupplychain.com/safety-stock-formula-calculation/
https://www.mbaskool.com/business-concepts/operations-logistics-supply-chain-terms/1639-abc-analysis.html
https://www.wallstreetmojo.com/vendor-managed-inventory/






2 komentar:

  1. Referensi blog untuk menambah ilmu untuk segala departement di dunia manufaktur
    ⭐⭐⭐⭐⭐

    BalasHapus

Apa itu Manajemen Laboratorium dgn ISO 17025: 2017

 Apa itu Manajemen Laboratorium dgn ISO 17025: 2017 ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang menetapkan p ersyaratan umum untuk ...